Assalamu`alaikum...... Welcome to Wahana Education : "Smart - Creative - Exciting - Fun"

H O M E

Sabtu, 12 Februari 2011

Motivasi model ARCS

Beberapa Teori – teori motivasi yang berkembang, Keller (1983) menyusun seperangkat prinsip–prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, yaitu model ARCS. Pendidik sering berasumsi bahwa motivasi belajar siswa merupakan masalah siswa itu sendiri dan siswalah yang bertanggungjawab untuk mengusahakan agar mempunyai motivasi yang tinggi. Namun sebenarnya guru dapat berusaha untuk menetapkan prinsip– prinsip motivasi dalam proses dan cara mengajar, untuk merangsang, meningkatkan dan memelihara motivasi siswa dalam belajar. ARCS model dapat membantu guru untuk melakukan hal tersebut, ada empat kategori kondisi motivasional yang harus diperhatikan oleh pendidik dalam usaha menghasilkan suasana pembelajaran yang menarik, bermakna dan memberikan tantangan bagi siswa. kondisi motivasional tersebut adalah
a.Perhatian (Attention) :Perhatian siswa muncul didorong rasa ingin tahu. Oleh sebab itu rasa ingin tahu ini perlu mendapat rangsangan, sehingga siswa akan memberikan perhatian, dan perhatian tersebut terpelihara selama pembelajaran, bahkan lebih lama lagi. Rasa ingin tahu ini dapat dirangsang atau dipancing melalui elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks. Strategi untuk merangsang minat dan perhatian siswa : (1) Gunakan metode penyampaian pembelajaran yang bervariasi (ceramah, kelompok diskusi, bermain peran, simulasi, curah pendapat, demonstrasi, studi kasus dan lain–lain). (2) Gunakan media (multimedia interaktif, power point, film, video, dan sebagainya) untuk melengkapi penyampaian materi. (3) Bila dirasa tepat gunakan humor dalam presentasi pembelajaran. (4) Gunakan peristiwa nyata, anekdot dan contoh–contoh untuk memperjelas konsep. (5) Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan siswa.
b. Relevansi (Relevance)  : Relevansi menunjukan adanya hubungan materi perkuliahan dengan kebutuhan dan kondisi siswa. Motivasi siswa akan terpelihara apabila mereka menganggap apa yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi, atau bermanfaat atau sesuai dengan nilai yang dipegang. Strategi untuk menunjukan relevansi pembelajaran :(1) Sampaikan kepada siswa apa yang akan dapat mereka lakukan setelah mempelajari materi pelajaran. (2) Jelaskan manfaat pengetahuan atau ketrampilan yang akan dipelajari dan bagaimana hal tersebut dapat diterapkan dalam pekerjaan nanti.(3) Berikan contoh, latihan atau tes yang langsung berhubungan dengan kondisi siswa atau profesi tertentu.
c. Kepercayaan diri (Confidence) : Merasa diri kompeten atau mampu,merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan lingkungan. Motivasi dapat menghasilkan ketekunan yang membawa keberhasilan (prestasi), dan selanjutnya pengalaman sukses tersebut akan memotivasi siswa untuk mengerjakan tugas berikutnya. Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri : (1) Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan memperbanyak pengalaman berhasil siswa, (2) Organisasikan pembelajaran ke dalam bagian–bagian yang lebih kecil, sehingga siswa tidak dituntut untuk mempelajari terlalu banyak konsep baru sekaligus. (3) Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan menyatakan persyaratan untuk berhasil. (4) Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan strategi yang memungkinkan kontrol keberhasilan di tangan siswa sendiri. (5) Tumbuh kembangkan kepercayaan diri siswa dengan mengatakan ”Sepertinya kamu telah memahami konsep ini dengan baik”, serta menyebut kelemahan siswa sebagai ”hal -hal yang masih perlu dikembangkan.” (6) Berikan umpan balik yang konstruktif selama pembelajaran agar siswa mengetahui tingkat pemahaman dan prestasi belajar mereka sejauh ini. 
d. Kepuasan (Satisfaction) : Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan, dan siswa akan termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa. Kepuasan karena mencapai tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Peran guru sangat penting dalam menumbuhkan kepuasan belajar siswa. Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi siswa guru dapat menggunakan pemberian penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian kesempatan, dan sebagainya. Strategi untuk meningkatakan kepuasan : (1) Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang informatif, bukan ancaman atau sejenisnya, (2) Berikan kesempatan kepada siswa untuk segera menggunakan atau mempraktikkan pengetahuan yang baru dipelajari, (3) Minta kepada siswa yang telah menguasai suatu keterampilan atau pengetahuan untuk membantu teman–temannya yang belum berhasil. (4) Bandingkan prestasi siswa dengan prestasinya sendiri di masa lalu atau dengan suatu standar tertentu, bukan dengan siswa lain. 
SEMOGA BERMANFAAT !!!!!! 

1 komentar: